Meranti-Rabu-16-02-2022.
Wakil Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Iskandar Budiman SE, meminta agar Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil, untuk bertutur kata yang sopan. Karena kata-kata adalah cerminan seseorang.
"Seorang pemimpin itu harus menjaga tutur kata, dan bagi seorang pemimpin menjadi mutlak berkata sopan karena pemimpin menjadi tunjuk ajar bagi masyarakatnya," ucap Iskandar yang juga ketua DPD II Partai Golkar Kepulauan Meranti itu.
Apa yang dikatakan Iskandar ini terkait statemen Adil terhadap masalah minyak goreng langka di Kepulauan Meranti, namun komentarnya malah melenceng dan terkesan menyalahkan gubernur Riau.
"Ingin saya katakan juga, dalam bertutur kata ada adat, etika, yang harus kita pegang. Karenanya ada pepatah mengatakan, mulut mu harimaumu. Makna pepatah ini sangat dalam agar kita menjaga kata-kata, bahkan kata-kata yang menjadi fitnah akan membawa kekacauan," ungkap Iskandar.
Jika ada masalah, jelas Iskandar, sebaiknya bupati Meranti bisa duduk semeja, berembuk untuk menyelesaikan masalah. Sehingga persoalan yang hendak diselesaikan ada solusinya.
Terkait masalah minyak goreng langka di Meranti, kata Iskandar, seharusnya bupati Meranti memanggil OPD agar tahu duduk persoalan.
"Persoalan minyak goreng langka di Meranti, sebetulnya itu menjadi persoalan masing-masing daerah untuk mencari jalan keluarnya, dan pihak Provinsi Riau tempat daerah berkoordinasi," ucap Iskandar.
Sebelumnya diberitakan, di salah satu media terkait langkanya minyak goreng di Kepulauan Meranti, Adil mengaku kecewa terhadap pernyataan Gubri Syamsuar yang memastikan jika stok minyak goreng kemasan masih aman, ketika kelangkaan masih terjadi di Riau.
"Bilang stok aman! Gubernurnya pikun gak? Di Meranti stok langka, malah dibilang aman," kata Adil.
Untuk itu ia berharap, Gubri Syamsuar dapat turun dan memastikan kondisi pasokan atau ketersediaan minyak goreng kemasan secara langsung di masing masing daerah.
"Makanya jadi gubernur itu jangan hanya dengar aja. Pantau langsung ke bawah sehingga mampu memastikan apakah stok itu langka atau gak. jadi jangan ngomong ngomong aja," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Gubernur Riau Syamsuar sangat serius menyikapi kondisi kebutuhan minyak goreng (Migor) di daerahnya. Bahkan, ia telah terjun langsung ke lapangan dan mengumpulkan produsen serta distrubutor untuk mengantisipasi kelangkaan migor.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM), Taufik OH, Rabu (16/2/2022) di Pekanbaru, Riau.
"Pak Gubernur Riau sangat serius memperhatikan kuota dan kelangkaan migor. Bahkan telah meninjau langsung ke sejumlah ritel modern. Kami Disdagkop UKM juga telah cek langsung mendatangi sejumlah pasar tradisional," kata Taufik.
"Selain itu, Pak Gubri juga telah melakukan pertemuan dengan produsen dan distrubutor minyak goreng yang ada di Riau. Hal itu untuk untuk mengatasi kelangkaan dan mengetahui stok minyak goreng di daerah," imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, diungkapkan Taufik, Gubri Syamsuar telah menegaskan, kepada produsen minyak goreng agar bisa membantu pemerintah dan memberikan perhatian kepada pelaku-pelaku usaha kecil dan masyarakat yang sangat membutuhkan minyak goreng.
"Kami membahas kelangkaan dan jumlah stok minyak goreng di Riau. Pihak produsen dan distrubutor melaporkan kepada Gubernur Riau, bahwa jumlah kuota migor di Riau tidak ada pengurangan. Jumlahnya kuotanya tetap sama dengan yang dilakukan selama ini. Tidak ada pengurangan. Kelangkaan ini mungkin diakibatkan karena adanya kebutuhan masyarakat yang panic buying," ujarnya.
Taufik mengakui, bahwa masih ada stok kosong di sejumlah ritel dan pasar tradisional. Kendati demikian, ada juga ritel dan pasar tradisional yang masih menyediakan stok migor.
(***rls)
TERKAIT STETMENT BUPATI MERANTI GUBENURNYA PIKUN NGAK ? WAKIL KETUA DPRD MERANTI ISKANDAR BUDIMAN MINTA BUPATI JAGA TUTUR BAHASA.
4/
5
Oleh
Suara Kedaulatan News