SuaraKedaulatan News.
Meranti-Selasa-08-07-2025.
Tradisi pacu jalur dari kuansing provinsi riau menjadi perbincangan hangat di jagat maya di seluruh dunia dengan adanya aksi seorang heroik seorang bocah dengan menari di haluan jalur dengan berbagai atraksi tarian yang dengan ciri khas spontan dari pada seorang bocah (Rayyan Arkan Dika ) Di kabupaten Kuansing yang akrab di sapa dika di taluk kuantan ini.
Dengan aksi yang di lakukan dika pihak kelurga merasa kaget aksi anak nya bisa menjadi viral di seluruh dunia tuturnya ibu nya dika saat di kutip di berbagai media saat menemui kelurga dika di kuantan.
Saat ini Dika bak artis sedang naik daun sudah di panggil berbagai Media TV dan Cetak dan Online bahkan sudah di panggil menteri Padli zon bisa jadi anak ini akan di panggil dengan presiden republik indonesia ke istana negara.
"Dari penelusuran media ini di berbagai media sosial mengutip berbagai data dengan aksi pacu jalur tersebut"
Pacu jalur yang diadakan tiap tahun menjadi viral di tahun 2025, setelah potongan video penari cilik di ujung perahu mendapat perhatian internasional. Sejumlah video diupload menirukan aksi bocah laki-laki tersebut yang seolah menentang gravitasi.
Dalam budaya masyarakat Riau khususnya masyarakat kuansing , kata togak berarti berdiri tegak sementara luan adalah haluan. Togak luan menjadi simbol keberanian berdiri tegak sesuai haluan hidup, yang telah mendarah daging dalam diri warga Kuantan sejak masih anak-anak.
Menyaksikan pacu jalur dan aksi bocah penari di ujung perahu akan memberi pengalaman baru bagi traveler. Traveler bisa langsung datang ke agenda tahunan pacu jalur yang akan digelar pada 20-24 Agustus 2025 di tepi Sungai Kuantan provinsi Riau.
Tujuan utama Pacu Jalur adalah untuk melestarikan tradisi budaya dan mempererat tali silaturahmi antarwarga di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Selain itu, Pacu Jalur juga menjadi daya tarik wisata yang meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
Berikut adalah beberapa tujuan lebih rinci dari Pacu Jalur:
Pelestarian Budaya:
Pacu Jalur adalah warisan budaya takbenda yang harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Mempererat Tali Silaturahmi:
Lomba ini menjadi ajang pertemuan dan interaksi antarwarga dari berbagai desa di sepanjang Sungai Kuantan, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
Peningkatan Pariwisata:
Pacu Jalur menarik wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara, yang ingin menyaksikan keunikan festival ini, sehingga berdampak positif pada perekonomian lokal.
Simbol Kebanggaan:
Masyarakat Kuantan Singingi bangga dengan tradisi Pacu Jalur sebagai identitas budaya mereka.
Ajang Kompetisi:
Selain nilai budaya, Pacu Jalur juga merupakan ajang kompetisi olahraga tradisional yang sportif dan menarik.
Penguatan Nilai Gotong Royong:
Dalam Pacu Jalur, terlihat jelas semangat gotong royong dan kerja sama tim yang tinggi dalam mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian, Pacu Jalur bukan sekadar lomba dayung, tetapi juga sebuah pesta rakyat yang sarat makna dan memiliki nilai-nilai luhur yang patut dijaga.
(BUDIMAN)
PACU JALUR DARI KUANSING RIAU MENJADI PERBINCANGAN HANGAT DUNIA.
4/
5
Oleh
Suara Kedaulatan News