Jumat, 29 April 2022

PERTAHANKAN TRADISI DI TENGAH PANDEMI, PEMUDA RT 02 RT 05 DESA SENGGO BUAT GAPURA LAMPU COLOK



suarakedaulatannews.id -
Bengkalis-28-04-2022.


Lampu colok merupakan sebuah salah satu tradisi masyarakat dalam merayakan datangnya bulan suci ramadhan 1443 H, yang sudah menjadi tradisi turun temurun. 
Lampu colok ini sendiri biasanya di pasang serentak setiap 27 Ramadhan atau sering di sebut malam 7 likur jelang hari raya Idul Fitri.
Tradisi lampu colok ini memiliki arti tersendiri bagi warga  desa senggoro, dulunya, lampu colok ini merupakan sarana penerang jalan bagi warga yang ingin membayar zakat fitrah setiap malam 27 Ramadhan kerumah masyarakat atau mussalla dan Masjid.


Kala itu, Infrastruktur di desa senggoro tidak sepesat ini, jalan- jalan masih sunyi dan semak kiri dan kanan, lampu coloklah guna menerangi jalan Colok tersebut dari bambu atau buluh guna menerangi jalan, untuk menghindari bahaya. 
"Kenapa 27 Ramadhan pemasangan lampu colok,karena pada hari itu merupakan hari penyerahan zakat fitrah kepada masyarakat atau ke Mussalla dan Masjid . Dulunya tidak seperti sekarang, jalan di inisini masih sepi dan semak, jadi lampu colok inilah sebagai penerang untuk menghindari dari bahaya" ucapnya  Ruli Iskandar ketua panitia colok (27/4). Lampu colok, menurut pria 35 ini ketika itu tidak berbentuk atau terbuat dari kaleng bekas. colok tersebut dari bambu atau buluh, namanya waktu itu di sebut dengan obor. "Misalnya saya ingin membayar fitrah ke rumah pak H.komari, obor ini juga saya bawa untuk menerangi " ujar wakil ketua panitia Rian syaputra salah satu warga RT 02rw 05 desa senggoro. Sementara itu, ada sebagian warga yang mampu memasang obor lebih dari 10 buah di perkarangan rumah masing- masing hingga membuat suasana 27 Ramadhan 1443 H, ini jadi terang. 
walaupun masih dalam kondisi Covid- 19, namun pelestarian  tradisi Colok hendaknya tetap terjaga sampai anak- cucu kita,namun tetap menjaga Protokol kesehatan, dengan menyediakan 
Tempat pencucian tangan dan menggunakan masker. Tentu dukungan terhadap tradisi turun temurun itu harus di pertahankan. Lampu colok tidak hanya bernilai budaya yang patut di lestarikan. Tetapi,ada nilai lain, yaitu nilai agamis,gotong royong dan kebersamaan. Pemuda RT 02 rw 05  desa senggoro,secara bersama- sama melakukan gotong royong dengan membuat colok dan memasang miniatur ketupat. Menurut yan,wakil ketua panitia lampu colok, masyarakat desa senggoro sangat besar dalam melestarikan budaya lampu colok. 

" Walaupun dana cukup besar, namun Alhamdulillah,berkat adanya bantuan dari donator dan masyarakat setempat, acara ini terlaksana juga.  Disini juga kami juga tidak sedikitpun memandang suku dan agama, yang pasti lampu colok ini kami buat hanya semata untuk meneruskan tradisi nenek moyang agar tidak tenggelam dengan perkembangan  jaman" tutupnya.
(Penulis Idrus)
(Editor Budiman)
PERTAHANKAN TRADISI DI TENGAH PANDEMI, PEMUDA RT 02 RT 05 DESA SENGGO BUAT GAPURA LAMPU COLOK
4/ 5
Oleh